Senin, 26 April 2010

LEGENDA SEPAKBOLA INDONESIA (lagi...)


 




LEGENDA PSM DAN LEGENDA SEPAKBOLA INDONESIA

Ramang! Bersama timnya membela Indonesia di forum dunia dengan menahan raksasa beruang Rusia yang merupakan favorit juara di Olympiade Melbourne Australia 1965 silam. Siapakah Ramang? Seorang tukang becak yang lalu menjadi ikon persepakbolaan Indonesia karena semangat dan kegigihannya yang tetap ada dan hidup di tubuh PSM dan membuat kesebelasan ini dijuluki Pasukan Ramang.

Bakat Ramang bermain sepak bola menurun dari ayahnya, Nyo’lo, Ajudan raja Gowa Djondjong Karaenta Lemamparang yang dikenal sebagai jagoan sepak raga. Pada tahun 1947, melalui sebuah klub bernama Persis (Persatuan Sepakbola Induk Sulawesi) ia ikut kompetisi PSM. Pada sebuah pertandingan, ia mencetak sebagian besar gol dan membuat klubnya menang 9-0. Sejak itulah ia ditarik bergabung dengan PSM yang waktu itu bernama Makassar Voetbal Bond (MVB).

Baca selengkapnya..

Daftar 22 Pemain Legenda Indonesia

Nama Posisi Karier Timnas Julukan
Maulwi Saelan Kiper 1951 – 1958 Benteng Beton
Yudo Hadianto Kiper 1961 – 1974 Papi
Yuswardi Bek Kanan 1967 – 1974 Ajo
Simson Rumahpasal Bek Kanan 1975 – 1982 Palang Pintu
Yohanes Auri Bek Kiri 1975 – 1985 Black Silent
Didik Darmadi Bek Kiri 1978 – 1986 -
Anwar Ujang Stopper 1965 – 1978 Beckenbauer
Robby Darwis Stopper 1985 – 1997 Irung
Ronny Pattinasarany Libero 1970 – 1982 Si Kurus
Herry Kiswanto Libero 1985 – 1993 Akang
Iswadi Idris Gelandang 1968 – 1980 Si Bos/Boncel
Junaedi Abdillah Gelandang 1968 – 1983 Pet
Zulkarnaen Lubis Gelandang 1983 – 1986 Maradona
Rully Rudolf Nerre Gelandang 1977 – 1989 Jean Tigana
Nobon Kayamudin Gelandang 1971 – 1979 Biang Kerok
Surya Lesmana Gelandang 1963 – 1972 Jango Jakarta
M Basri Gelandang 1962 – 1973 Teta
Tio Him Tjiang Gelandang 1951 – 1958 -
Risdianto Penyerang 1971 – 1981 Gayeng
Bambang Nurdiansyah Penyerang 1979 – 1986 Gerd Muller
Ricky Yakobi Penyerang 1982 — 1993 Paul Marinir
Widodo C. Putra Penyerang 1991 — 1996 -

Masih ada lagi...

Baca selengkapnya..

Ramang (Legenda SepakBola Indonesia Yang Terlupakan)

Indonesia memiliki seseorang pemain bintang yang kita mungkin blum semuanya tahu, pemain itu bukanlah Ronny Pattinasarani atau Ronny Paslah . Pemain itu adalah Ramang. Ia terlupakan padahal ia pernah hampoir membobol gawang Uni Soviet yang saat itu dijaga Lev Yashin. Berikut artikel mengenai Ramang.




Ramang kecil Kadir kecil
Menggiring bola di jalanan
Ruli kecil Riki kecil
Lika liku jebolkan gawang
Lirik lagu Iwan Fals ini mencoba mengenali siapa itu Ramang.

Ramang mulai memperkuat PSM Makassar pada tahun 1947, waktu itu masih bernama Makassar Voetbal Bond (MVB). Melalui sebuah klub bernama Persis (Persatuan Sepakbola Induk Sulawesi) ia ikut kompetisi PSM. Pada sebuah pertandingan, ia mencetak sebagian besar gol dan membuat klubnya menang 9-0. Sejak itulah ia dilamar bergabung dengan PSM. Ramang memang sudah mulai menendang-nendang buah jeruk, gulungan kain dan bola anyaman rotan dalam permainan sepak raga sejak berusia 1o tahun. Ayahnya, Nyo’lo, ajudan Raja Gowa Djondjong Karaenta Lemamparang, sudah lama dikenal sebagai jagoan sepakraga. Bakat Ramang memang menurun dari sang ayah. Mulanya ia memperkuat Bond Barru, kota kelahirannya, namun menjelang proklamasi 1945, ia membawa keluarganya pindah ke Ujungpandang dan meninggalkan usaha warung kopi yang ia bangun bersama istrinya.
Sambil melakoni profesinya sebagai pemain sepak bola, Ramang juga menjadi seorang kenek truk dan tukang becak. Namun dalam sebuah wawancara di Majalah Tempo ( 7/10/1978), Ramang mengatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan profesinya sebagai penarik becak karena sibuk bermain bola. Hal itu membuat kondisi keluarganya yang tinggal menumpang di sebuah rumah temannya menjadi sangat memprihatinkan. “Namun apapun yang terjadi, coba kalau isteri saya tidak teguh iman, mungkin sinting,” kata macan bola itu. Ramang memang tak bisa lepas dari lapangan sepakbola. Baginya, meninggalkan lapangan sepakbola sama saja menaruh ikan di daratan. “Hanya bisa menggelepar-gelepar lalu mati,” katanya.

Baca selengkapnya..

Minggu, 18 April 2010

6 UANG JAMAN KERAJAAN

uang-uang di jaman kerajaan yang ada di indonesia .


UANG JAMAN KERAJAAN SUMENEP



Nama Uang : Uang Real Batu (Kerajaan Sumenep)
Jaman/Masa : Jaman Kerajaan
Bahan : Perak
Bentuk : Tidak beraturan

Ciri-ciri

- Depan :Terdapat tanda salib dan di antara salib terdapat ukiran singa serta angka 600 dan sekuntum bunga.
- Belakang :Terdapat lambang Kerajaan Spanyol yang dikelilingi motif titik-titik dan angka tahun 1730.

UANG JAMAN KERAJAAN KRISHNALA



Nama Uang : Uang Krishnala
Jaman/Masa : Jaman Kerajaan
Bahan : Emas
Bentuk : Seperti butiran jagung


Warna Dominan

- Depan : Kuning
- Belakang : Kuning


Ciri-ciri

- Depan :Terdapat ukiran menyerupai huruf T dan popular disebut Linggam
- Belakang :Terdapat tulisan menggunakan huruf jawa kuno "DJA" (Dewa Nagari), hingga kemudian dalam perkembangannya berubah menjadi huruf "TA" dan "N
A"

Baca selengkapnya..

Rabu, 14 April 2010

"Indonesia Raya" sebagai LAGU KEBANGSAAN TERBAIK DI DUNIA

Teman..ada satu hal lagi yang membanggakan Indonesia. Ternyata, lagu Indonesia Raya kita dianggap sebagai salah satu lagu kebangsaan terbaik yang ada di Dunia. Lihat saja beritanya

Indonesia Raya (composed in 1924, "Indonesia Raja" in old Indonesian spelling) is the national anthem of the Republic of Indonesia. The song was introduced by its composer, Wage Rudolf Supratman, at 28 October 1928 in a national youth convention in Batavia (now Jakarta). The song marked the birth of the all-archipelago nationalist movement in Indonesia that supported the idea of one single "Indonesia" as successor to the Dutch East Indies, then split into several colonies. The first paper to openly publish the text "Indonesia Raya" - a daring act of defiance towards the Dutch authorities - was the Chinese Indonesian weekly Sin Po, a fact still noted with pride by the Chinese Indonesian community.

It was chosen as the national anthem when Indonesia proclaimed its independence at 17 August 1945.

Jozef Cleber, a dutch composer, created Indonesia Raya arrangement for philharmonic orchestra in 1950. This arrangement is widely been used currently for formal and some informal purposes.

Many people abroad said "Indonesia Raya" is one of the best anthems in the world.
Sumber: Wikipedia
Terjemahan:
Indonesia Raya diciptakan pada tahun 1924 dengan judul menggunakan ejaan lama “Indonesia Raja” yang meruapakan lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini diperkenalkan oleh penciptanya Wage Rudolf Soepratman pada 28 oktober 1928 di konvensi pemuda nasional di Batavia ( Sekarang Jakarta). Lagu ini sekaligus menandai lahirnya gerakan nasioanlis diseluruh Indonesia yang mendukung gagasan satu “Indonesia” sebagai pengganti Hindia Belanda, kemudian pecah menjadi beberapa koloni. Surat kabar pertama yang menerbitkan teks “Indonesia Raya” secara terbuka adalah surat kabar mingguan Sin Po yang merupakan surat kabar Bangsa Indonesia keturunan Cina. Surat kabar ini berani menentang tindakan para pejabat Belanda. Ini merupakan sebuah fakta yang masih tercatat dengan rasa bangga oleh masyarakat Indonesia Keturunan Cina.
Lagu ini dipilih sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Jozef Cleber yang merupakan seorang komposer keturunan Belanda membuat aransemen untuk orkes simfoni pada 1950. Aransemen ini secara luas digunakan sekarang ini pada acara formal maupun informal.
Banyak orang luar negeri mengatakan "Indonesia Raya" adalah salah satu lagu kebangsaan terbaik di dunia.

Baca selengkapnya..

Minggu, 11 April 2010

PAHLAWAN

Bendera Merah 
Putih
BenderaMerahPutih
Saya sangat yakin bahwa anda semua walaupun ASLI orang Indonesia, namun tidak ada satupun yang mengetahui seluruh pahlawan yang ada di Indonesia… Iya kan..??
karena saya pun begitu… he he, banyak sekali sih… nah ini dia daftar lengkap pahlawan yang pernah membela Merah putih..
Abdul Harris Nasution • Abdul Kadir • Abdul Muis • Abdul Rahman Saleh • Achmad Ri’fai • Adam Malik • Adenan Kapau Gani • Ageng Tirtayasa, Sultan • Agus Salim, H • Ahmad Dahlan, Kiai Haji • Ahmad Yani, Jenderal • Amir Hamzah, Tengku • Andi Abdullah Bau Massepe • Andi Djemma • Andi Mappanyukki • Andi Sultan Daeng Radja • Antasari, Pangeran • Arie Frederik Lasut • Sultan Arung Matoa • Ayokrokusumo, Sultan Agung • Bagindo Azizchan • Basuki Rahmat, Jenderal • Teungku Cik Di Tiro • Cilik Riwut • Cut Nyak Dhien • Cut Nyak Meutia • Dewi Sartika •

Diponegoro
Diponegoro
Diponegoro, Pangeran • Djuanda Kartawidjaja • Douwes Dekker, Setiabudi • Fakhruddin, H • Fatmawati • Ferdinand Lumbantobing • Fisabilillah, Raja Haji • Frans Kaisiepo • Gatot Mangkoepradja • Gatot Subroto, Jenderal • Halim Perdana Kusuma • Hamengku Buwono I, Sri Sultan • Hamengku Buwono IX, Sri Sultan • Harun • Haryono M.T, Letnan Jenderal • Hasan Basry, Brigadir Jenderal •

Baca selengkapnya..

3 Game Indonesia Berkualitas Dunia

Tidak dapat dipungkiri saat ini dunia animasi dan game mengalami perkembangan dan memiliki prospek yang sangat baik dalam dunia industri, yang paling mencengangkan adalah dunia game online sekarang seolah menjadi lifestyle bagi anak muda (mungkin orang tua juga). banyak sekali game2 online yang beredar maupun di Indonesia. Rata2 game2 online tersebut diproduksi oleh developer2 dunia seperti amerika, jepang dan korea. Bagaimana dengan developer indonesia?apakah ndonesia tidak dapat membuat game sekelas game2 yang lagi booming seperti Ragnarok, Ayodance, Dota, dan lainnya. Ternyata anak muda indonesiapun tidak mau kalah dengan developer2 game asing tersebut. Inilah 3 game karya anak bangsa yang menurut saya sudah setara dengan game2 karya developer2 dunia.
Baca selengkapnya..

Sabtu, 10 April 2010

NUSANTARA era PraSejarah

Nusantara pada periode prasejarah mencakup suatu periode yang sangat panjang, kira-kira sejak 1,7 juta tahun yang lalu, berdasarkan temuan-temuan yang ada. Pengetahuan orang terhadap hal ini didukung oleh temuan-temuan fosil hewan dan manusia (hominid), sisa-sisa peralatan dari batu, bagian tubuh hewan, logam (besi dan perunggu), serta gerabah.

Geologi

Wilayah Nusantara merupakan kajian yang menarik dari sisi geologi karena sangat aktif. Di bagian timur hingga selatan kepulauan ini terdapat busur pertemuan dua lempeng benua yang besar: Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Di bagian ini, lempeng Eurasia bergerak menuju selatan dan menghunjam ke bawah Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara. Akibat hal ini terbentuk barisan gunung api di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, hingga pulau-pulau Nusa Tenggara. Daerah ini juga rawan gempa bumi sebagai akibatnya.
Di bagian timur terdapat pertemuan dua lempeng benua besar lainnya, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Pertemuan ini membentuk barisan gunung api di Kepulauan Maluku bagian utara ke arah bagian utara Pulau Sulawesi menuju Filipina.
Baca selengkapnya..

Kamis, 08 April 2010

ASAL MULA NAMA NEGARA INDONESIA

Asal Usul Nama Indonesia

PADA zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama
Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi
(kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. "Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa)" kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.


Baca selengkapnya..

Menyusuri Asal Mula Manusia Indonesia

ADA revolusi yang lebih hebat dari kemajuan teknologi informasi. Revolusi yang bisa mengalahkan segala teori tentang peradaban manusia di masa lalu. Sekaligus revolusi besar di bidang kesehatan dan kedokteran yang memungkinkan sebuah penyakit bisa ditanggulangi sebelum sempat mewabah. Itulah revolusi genom.

Awal tahun 2001, mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengumumkan selesainya konsep pertama dari peta urutan nukleotida genom manusia. Pengumuman ini menandai selesainya tahap pertama dari Human Genome Project atau Proyek Genome Manusia yang bertujuan menguraikan urutan nukleotida genom manusia yang merupakan cetak biru penentu sifat kita sebagai manusia.

Dengan keberhasilan tahap pertama ini maka pintu selanjutnya telah terbuka bagi kita untuk melangkah ke tahap berikut. Pengetahuan baru tentang proses kehidupan di tingkat paling fundamental membuka cakrawala baru dalam bioteknologi serta dampaknya terhadap bioindustri dan bioekonomi.

”Di masa depan kelak jika seseorang menderita sakit maka tak perlu lagi diadakan pemeriksaan secara keseluruhan, cukup dilihat dari data gen-nya saja dan akan bisa ditentukan cara pengobatan apa yang paling cocok baginya,” demikian Prof.dr.Sangkot Marzuki,PhD dalam orasi ilmiah memperingati Ulang Tahun Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ke-34 di Jakarta Rabu (22/8).
”Memang sangat disayang-kan bahwa pada saat dunia pengetahuan sedang heboh dengan revolusi genom, justru bertepatan dengan saat terjadinya krisis politik dan ekonomi di Indonesia. Inilah sebuah kendala yang menyebabkan Indonesia sedikit tertinggal di bidang genom dibanding dengan negara Asia lain seperti Jepang dan Cina. Tapi itu bukan berarti bahwa Indonesia sama sekali tidak mengikuti perkembangan revolusi ini,” ujar peraih gelar PhD di Monash University, Australia, ini.

Kenyataan itu dibuktikan Sangkot dengan uraiannya mengenai penelitian keanekaragaman genom manusia Indonesia yang berhasil memberi gambaran tentang kekerabatan berbagai populasi etnik di kepulauan Nusantara. Dalam menyelusuri sejarah manusia Indonesia dan masa depan, pria kelahiran Medan ini telah bekerja sama dengan kelompok peneliti di Lembaga Eijkman.

Baca selengkapnya..

Minggu, 04 April 2010

Sejarah Penciptaan Lambang "Garuda Pancasila"

Sultan Hamid II, Perancang Lambang Negara



Sepanjang orang Indonesia, siapa tak kenal burung garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila)? Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu?

Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab --walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak --keduanya sekarang di Negeri Belanda.

Syarif menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.

Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II.

Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil daerah istimewa Kalbar dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda.

Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran.

Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan “over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA.

Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar - karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL.

Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat marah.

Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.

Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.

Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.

Baca selengkapnya..

SEJARAH MERAH PUTIH



"Merah Putih"

Tidak Hanya Bermakna "Berani" dan "Suci"

"Merah Putih" Tidak Hanya Bermakna "Berani" dan "Suci"  


 

Pernahkah kita berpikir :

  • Mengapa Merah Putih dipilih sebagai Bendera, simbol dan identitas bangsa. Apa hanya warna merah dan putih?
  • Mengapa posisi kedudukan Merah di atas, Putih di bawah? Mengapa tidak dibalik.
  • Mengapa warna simbol merah putih bisa bertahan hingga ribuan tahun?
Berikut beberapa ulasan mengenai Merah putih yang diambil dari berbagai literatur, sejarah, tulisan dan setelah melalui perenungan yang dalam, maka saya  turunkan di kolom ini...
  • Menurut catatan sejarah simbol merah putih dipakai sejak jaman Kutai, Sriwijaya, Mataram Hindu, Kediri, Singasari, Majapahit dan Mataram Islam.  Di Jawa lebih dikenal dengan istilah Gula Klapa (Gula jawa warna=merah, Kelapa isinya warna putih, tapi satu asal)
  • Bendera merah putih dipilih oleh para pelopor kebangsaan kita melalui perenungan dan perjalanan panjang. 
(Kutipan tulisan Jakob Sumardjo) :
Pada buku Prof Moh Yamin "6.000 Tahun Sang Saka Merah Putih" yang tak pernah dicetak ulang sejak 1958,diulas :

Baca selengkapnya..

PAHLAWAN SUPER INDONESIA

MERDEKA!!!

Wah ternyata banyak juga Pahlawan Super Indonesia, nggak disangka cukup beragam, dari yang berkostum keren sampai yang berkostum minim, dari yang plagiat sampai yang khas Indonesia, tapi semua itu membuat saya bangga.

Kebanyakan karakter ini semua diciptakan jaman dahulu, kalo yang sekarang sih ada juga, banyak mungkin, tapi belum tenar, semoga saja akan lebih keren dan lebih berjaya di negeri sendiri, MERDEKA!!!

Silahkan diamati dan jangan lupa berkomentar ya... (maaf masih banyak yang tidak bisa ditampilkan)



Baca selengkapnya..

MERDEKA!!!

MERDEKA!!!

merdeka dalam "blogging" dan berusaha untuk tidak melanggar hak orang lain Baca selengkapnya..
BANGGA INDONESIA RAYA © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute