Berawal dari coba-coba, seorang pecinta alat musik bongow atau jimbe berhasil memproduksi sendiri alat musik kegemarannya. Alat musik yang identik dengan irama reggae ini dipoduksi oleh Tommy Sasongko, seorang perajin di Sumber Pucung, Malang, Jawa Timur.
Tommy mengaku memanfaatkan kayu mahoni sebagai bahan dasar pembuatan alat musik yang banyak dikenal di daratan Afrika itu. Tak tanggung-tanggung, hasil karya Tommy ini mampu menembus pasar di lima benua, termasuk benua Afrika, tepatnya di Jamaika, tempat lahirnya gendang Afrika ini.
Enam tahun menekuni pembuatan bongow ini, usahanya terus berkembang. Motif dan bentuk bongow juga dibuat bervariasi dengan menyertakan simbol-simbol budaya lokal. Usaha yang bermula dari hobi ini kini telah menghasilkan keuntungan besar. Dalam satu bulan, omzet penjualan bongow ini mencapai Rp 50 juta. (lip6)
Tommy mengaku memanfaatkan kayu mahoni sebagai bahan dasar pembuatan alat musik yang banyak dikenal di daratan Afrika itu. Tak tanggung-tanggung, hasil karya Tommy ini mampu menembus pasar di lima benua, termasuk benua Afrika, tepatnya di Jamaika, tempat lahirnya gendang Afrika ini.
Enam tahun menekuni pembuatan bongow ini, usahanya terus berkembang. Motif dan bentuk bongow juga dibuat bervariasi dengan menyertakan simbol-simbol budaya lokal. Usaha yang bermula dari hobi ini kini telah menghasilkan keuntungan besar. Dalam satu bulan, omzet penjualan bongow ini mencapai Rp 50 juta. (lip6)
0 komentar:
Posting Komentar